Untuk lebih bisa faham tentang bahasa Inggris, alangkah baiknya kalau kita terlebih dahulu mengenal sejarah bahasa Inggris itu sendiri.
Sejarah bahasa Inggris bermula dari lahirnya bahasa Inggris di pulau Britania
kurang lebih 1.500 tahun yang lalu. Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa
Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo-Frisia yang dibawa
ke pulau Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian barat
laut daerah yang sekarang disebut Belanda dan Jerman.
Pada awalnya, bahasa Inggris Kuno adalah sekelompok dialek yang
mencerminkan asal-usul beragam kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon di Inggris.
Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang berdominasi. Lalu
bahasa Inggris Kuno yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua gelombang
invasi.
Gelombang invasi pertama adalah invasi para penutur bahasa dari
cabang Skandinavia keluarga bahasa Jerman. Mereka menaklukkan dan
menghuni beberapa bagian Britania pada abad ke-8 dan ke-9.
Lalu gelombang invasi kedua ini ialah suku Norman pada abad ke-11
yang bertuturkan sebuah dialek bahasa Perancis. Kedua invasi ini
mengakibatkan bahasa Inggris "bercampur" sampai kadar tertentu (meskipun
tidak pernah menjadi sebuah bahasa campuran secara harafiah).
Hidup bersama dengan anggota sukubangsa Skandinavia akhirnya
menciptakan simplifikasi tatabahasa dan pengkayaan inti Anglo-Inggris
dari bahasa Inggris.
Masuknya invasi masing-masing bangsa ini memberikan pengaruh dan perubahan warna kepada bahasa Inggris
sebelumnya yang sudah ada. Walaupun 70% kosakata bahasa Inggris itu
merupakan perpaduan dari bahasa Anglo dan Saxon (dari kata Anglo
> England atau daerah bangsa Anglo). Namun warna-warna bahasa
Romawi serta perancis sedikit banyak ikut memberi warna pada wujud
bahasa Inggris yang ada saat ini.
Daerah2 yang berakhiran ~sex seperti wessex, atau essex itu dulunya
bekas didiami bangsa Saxon. Adapun England tentu saja bangsa Anglo. Lalu
daerah yang berakhiran ~chester, seperti Manchester, Winchester itu
dulunya bekas diami nya bangsa Romawi, dll. Jangan heran kata BEFORE
jika di England artinya dihadapan, tapi di scotland artinya ’sebelum’.
Di daerah essex pernah saya tulis sebelumnya, mereka tidak mengenal objective pronouns – sehingga mereka mengatakan ‘You love I …bukan You love ME’ Masih banyak lagi contoh2 yang membuktikan bagaimana bahasa Inggris itu sendiri tidak konsisten, lalu kenapa kita mendahulukan grammar ?
Tapi kembali lagi ke tujuan dasar kita dalam mempelajari bahasa Inggris. Jika tujuan kita dalam berbahasa inggris untuk mengajar, alangkah baiknya jika kita mempelajari juga grammar. Tapi jika tujuan kita hanyalah untuk sekedar bisa berkomunikasi, grammar tidak menjadi hal yang wajib kita perdebatkan.
Jika tujuan anda dalam mempelajari bahasa Inggris adalah semata hanya sekedar bisa berkomunikasi dengan lancar, saya sarankan anda belajar dari sini. Karena selain lebih murah dan cepat, anda juga dapat belajar dengan waktu yang flexibel.
Yuk belajar bahasa Inggris dengan mempraktekkannya setiap hari agar terbiasa dan otomatis dalam pengucapan. Mudah-mudahan selalu semangat dan tekun dalam belajar. Karena akan sangat terasa manfaatnya saat kita telah menguasai bahasa Inggris. Kita bisa membaca jutaan artikel bahasa Inggris yang bertebaran di internet, menonton video tutorial yang disampaikan dalam bahasa Inggris, chatting atau komunikasi dengan teman-teman bule dengan lancar, dan masih banyak manfaat lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar